Sesuai judul aslinya asyik juga nih… ato ane lupa telah mengeditnya
…gw lupa bro. yang jelas neh pesan buat ane dan juga anda sekedar
mengingatkan dan praktekkan, ok?
Seorang pedagang jika ia bangkrut maka harus membayar semua hutang-hutangnya
dengan menjual aset-asetnya. Jika asetnya tidak mencukupi maka ia harus
menjual harta bendanya yang lain berupa rumah, tanah, mobil dan lain-lain.
Jika belum cukup juga maka ia minta pengampunan kepada pemiliknya, atau
paling jelek ia diadukan ke polisi dan masuk penjara. Di akhirat juga ada
orang-orang yang bangkrut, ini lebih berbahaya karena jika ia tidak mampu
membayar hutang-hutangnya maka tidak sekedar masuk penjara hukumannya tetapi
masuk neraka!
Seseorang bisa bangkrut karena mulut/lisannya, yakni mereka yang sibuk
mencari-cari kelemahan orang dan kemudian menceritakannya kembali kepada
orang lain. Jika yang diceritakan berita bohong maka termasuk ”Fitnah”,
tetapi jika yang disampaikan benar maka termasuk ”Ghibah” (gunjing). Fitnah
dan ghibah diharamkan dalam Islam.
Batasan Ghibah adalah menceritakan aib seseorang yang tidak patut
diceritakan (Ar-Raghibi), atau orang yang di ghibah benci jika mendengarnya
(Al-Ghazali, Imam Nawawi dan Ibnu At-Tin), atau menceritakan kejelekan
seseorang ketika ia tidak ada sekalipun yang diceritakan benar adanya (Ibnu
Atsir). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ghibah adalah menceritakan
kejelekan (aib) seseorang, jika ia tahu aibnya terungkap membuatnya benci
(marah), meskipun aib itu benar adanya.
*’Tahukah kamu apakah yang di sebut dengan ghibah?’ Parasahabat menjawab:
’Allah & Rasul-Nya yang lebih tahu’ Beliau bersabda: ’Yaitu kamu
menceritakan saudaramu mengenai sesuatu yang ia tidak senang jika hal itu
diceritakan’ Rasulullah di tanya: ’Bagaimanakah pendapat Baginda jika aku
menceritakan suatu kenyataan yang sebenarnya yang ada pada saudaraku? Beliau
menjawab: ’Jika sesuatu yang kamu ceritakan itu sesuai dengan kenyataannya,
berarti telah mengghibahnya. Sedangkan jika yang kamu ceritakan itu tidak
sesuai dengan kenyataannya, berarti kamu melakukan kebohongan (fitnah)
tentangnya’ (HR Muslim).*
* *
Mulut salah satu bagian tubuh yang banyak menghasilkan pahala jika digunakan
untuk da’wah atau memberikan nasehat kepada orang lain. Tetapi mulut juga
bisa menghasilkan banyak dosa jika digunakan untuk ghibah, mencaci maki,
berbohong, mengadu domba (namimah), mengumpat dan perkataan buruk lainnya.
Ghibah memang nikmat karena memang tabi’at manusia punya rasa ingin tahu
yang besar, dia akan selalu mencari tahu rahasia seseorang sehingga wajar
saja hampir semua TV menyiarkan acara Infotainment yang menyebarkan berbagai
rahasia selebritis.
Di akhirat nanti, orang-orang yang telah di ghibah akan menuntut keadilan
atasnya, karena pintu maaf telah tertutup maka kebaikannya (pahala) akan di
ambil oleh orang yang telah di ghibah, jika kebaikannya (pahala) telah habis
maka dosa orang yang telah di ghibah yang akan ditimpakan pada dirinya.
*Tahukah engkau siapakah orang-orang bangkrut itu?, mereka adalah umatku
yang datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi
mereka telah mencaci maki, menuduh seseorang tanpa bukti, sehingga semua
perbuatannya itu telah menghilangkan perbuatannya. Kemudian ia
ditenggelamkan keneraka jahanam (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).*
* *
Ghibah & fitnah adalah perbuatan dzalim karena telah membuka aib orang lain,
pelaku ghibah taubatnya terhalang selama belum minta ma’af kepada orang yang
telah dighibahnya. Jika orang tersebut telah meninggal atau sulit ditemui
maka sebagian ulama menyatakan dapat di tebus dengan mendo’akan orang yang
telah dighibahnya.
Wallahua’lam
Maraji’:
1. Bencana Lisan, Said Al-Qahthani, Penerbit Islam Tadabbur, cetakan
pertama, Oktober 2002
2. Stop ghibah, Husain Al-Awayisyah, Penerbit An-Nadwah, cetakan pertama,
Agustus 2002
3. Sakaratul Maut bersama Rasulullah saw, Abu Syari’ Muhammad Abdul Hadi,
Peberbit Cendekia Sentra Muslim, cetakan pertama, Juli 2004
/
http://agama.kompasiana.com/2010/02/02/mulut-bikin-bangkrut/
Seorang pedagang jika ia bangkrut maka harus membayar semua hutang-hutangnya
dengan menjual aset-asetnya. Jika asetnya tidak mencukupi maka ia harus
menjual harta bendanya yang lain berupa rumah, tanah, mobil dan lain-lain.
Jika belum cukup juga maka ia minta pengampunan kepada pemiliknya, atau
paling jelek ia diadukan ke polisi dan masuk penjara. Di akhirat juga ada
orang-orang yang bangkrut, ini lebih berbahaya karena jika ia tidak mampu
membayar hutang-hutangnya maka tidak sekedar masuk penjara hukumannya tetapi
masuk neraka!
Seseorang bisa bangkrut karena mulut/lisannya, yakni mereka yang sibuk
mencari-cari kelemahan orang dan kemudian menceritakannya kembali kepada
orang lain. Jika yang diceritakan berita bohong maka termasuk ”Fitnah”,
tetapi jika yang disampaikan benar maka termasuk ”Ghibah” (gunjing). Fitnah
dan ghibah diharamkan dalam Islam.
Batasan Ghibah adalah menceritakan aib seseorang yang tidak patut
diceritakan (Ar-Raghibi), atau orang yang di ghibah benci jika mendengarnya
(Al-Ghazali, Imam Nawawi dan Ibnu At-Tin), atau menceritakan kejelekan
seseorang ketika ia tidak ada sekalipun yang diceritakan benar adanya (Ibnu
Atsir). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ghibah adalah menceritakan
kejelekan (aib) seseorang, jika ia tahu aibnya terungkap membuatnya benci
(marah), meskipun aib itu benar adanya.
*’Tahukah kamu apakah yang di sebut dengan ghibah?’ Parasahabat menjawab:
’Allah & Rasul-Nya yang lebih tahu’ Beliau bersabda: ’Yaitu kamu
menceritakan saudaramu mengenai sesuatu yang ia tidak senang jika hal itu
diceritakan’ Rasulullah di tanya: ’Bagaimanakah pendapat Baginda jika aku
menceritakan suatu kenyataan yang sebenarnya yang ada pada saudaraku? Beliau
menjawab: ’Jika sesuatu yang kamu ceritakan itu sesuai dengan kenyataannya,
berarti telah mengghibahnya. Sedangkan jika yang kamu ceritakan itu tidak
sesuai dengan kenyataannya, berarti kamu melakukan kebohongan (fitnah)
tentangnya’ (HR Muslim).*
* *
Mulut salah satu bagian tubuh yang banyak menghasilkan pahala jika digunakan
untuk da’wah atau memberikan nasehat kepada orang lain. Tetapi mulut juga
bisa menghasilkan banyak dosa jika digunakan untuk ghibah, mencaci maki,
berbohong, mengadu domba (namimah), mengumpat dan perkataan buruk lainnya.
Ghibah memang nikmat karena memang tabi’at manusia punya rasa ingin tahu
yang besar, dia akan selalu mencari tahu rahasia seseorang sehingga wajar
saja hampir semua TV menyiarkan acara Infotainment yang menyebarkan berbagai
rahasia selebritis.
Di akhirat nanti, orang-orang yang telah di ghibah akan menuntut keadilan
atasnya, karena pintu maaf telah tertutup maka kebaikannya (pahala) akan di
ambil oleh orang yang telah di ghibah, jika kebaikannya (pahala) telah habis
maka dosa orang yang telah di ghibah yang akan ditimpakan pada dirinya.
*Tahukah engkau siapakah orang-orang bangkrut itu?, mereka adalah umatku
yang datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi
mereka telah mencaci maki, menuduh seseorang tanpa bukti, sehingga semua
perbuatannya itu telah menghilangkan perbuatannya. Kemudian ia
ditenggelamkan keneraka jahanam (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).*
* *
Ghibah & fitnah adalah perbuatan dzalim karena telah membuka aib orang lain,
pelaku ghibah taubatnya terhalang selama belum minta ma’af kepada orang yang
telah dighibahnya. Jika orang tersebut telah meninggal atau sulit ditemui
maka sebagian ulama menyatakan dapat di tebus dengan mendo’akan orang yang
telah dighibahnya.
Wallahua’lam
Maraji’:
1. Bencana Lisan, Said Al-Qahthani, Penerbit Islam Tadabbur, cetakan
pertama, Oktober 2002
2. Stop ghibah, Husain Al-Awayisyah, Penerbit An-Nadwah, cetakan pertama,
Agustus 2002
3. Sakaratul Maut bersama Rasulullah saw, Abu Syari’ Muhammad Abdul Hadi,
Peberbit Cendekia Sentra Muslim, cetakan pertama, Juli 2004
/
http://agama.kompasiana.com/2010/02/02/mulut-bikin-bangkrut/
0 komentar:
Posting Komentar